Otak Bayi Berkembang 80 Persen Saat Usia 2 Tahun

Surabaya - Jangan pernah sedikitpun meremehkan pertumbuhan bayi baru lahir. Sebab dalam 2 tahun pertama, otak bayi mengalami pertumbuhan hingga 80 persen untuk hidupnya kelak.

Kemudian hingga usia 6 tahun, pertumbuhan otak bayi baru akan mencapai 95 persen. Maka itu, bayi yang terlahir normal maupun abnormal harus mendapatkan perhatian yang sama jika ingin tumbuh maksimal.

Sebab, bayi yang normal bisa saja mengalami gangguan perjalanan tumbuh kembang, menjadi abnormal. Sementara bayi yang terlahir abnormal justru bisa langsung mendapat perawatan intensif untuk dijadikan healthy baby.

"Perjalanan tumbuh kembang otak bayi sulit diprediksi hasil akhirnya. Yang terlahir normal bisa menjadi abnormal karena mengalami gangguan tumbuh kembang. Sedangkan yang abnormal justru mendapat intensif menjadi normal," kata dr Agus Harianto SpAK di RSU dr Soetomo, Senin (4/6/2012).

Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Jatim RSU dr Soetomo menjelaskan, selama proses 2 tahun awal ini bayi mengalami pertumbuhan otak maksimal. Bahkan, di 3-4 bulan pertama adalah usia terpenting untuk mendapatkan gizi cukup.

"Terutama untuk kategori bayi beresiko, kualitas pola gerakan spontan bisa menggambarkan sejauh mana pertumbuhan otaknya," tutur dia.

Bayi berisiko dalam hal ini adalah bayi yang mengalami kondisi tidak semestisnya. Mulai dari lahir prematur, bayi kuning, kejang, infeksi, berat badan lahir rendah dan bayi tidak menangis saat proses kelahiran.

"Kita mesti tahu dan mempelajari gerakan spontan pada tangan, kaki, dan kepala bayi. Bagaimana si bayi tengkurap, duduk hingga mulai bisa jalan. Dengan begitu kita bisa memprediksi bagaimana pertumbuhan otak bayi," terang dr Agus.

Menurut data yang berhasil dihimpun, dalam 1 bulan, RSU dr Soetomo telah membantu proses kelahiran 300 bayi. Dari jumlah itu, sebanyak 21 persen lahir prematur. Bahkan ada juga bayi yang memiliki berat badan kurang dari 2.500 gram.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar